Jumat, 20 Februari 2009

J - Rocks Rekaman in London

J-Rocks merupakan grup band yang warna musiknya selalu bergaya jepang ini, kembali membuat gempar di musik tanah air kita. Setelah dikabarkan mereka akan melakuakn perjalanan untuk merekam album di London. Walaupun masih sebulan lagi mereka akan terbang ke London, kepergian mereka menuju studio rekaman di Abbey Road Studio itu bertujuan untuk melakukan rekaman lagu-lagu baru mereka. Band yang digawangi Iman (vokal), Sonny (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum), telah menyiapkan beberapa lagu untuk di rekam distudio yang katanya pernah dicoba grup band ngetop The Beatles itu. Bahkan, grup band yang berdiri sejak tahun 2003 ini mengaku telah menyiapkan lagu lebih. “Kita sudah menyiapkan lima lagu, memang sih minimal dua lagu yang akan kita rekam disana, tapi kita sengaja mempersiapkan lebih,”ucap Wima. “J-Rocks akan tampil sebagus mungkin, dan kami akan memberikan yang terbaik. Mudah-mudahan tidak mengecewakan,” Cetusnya. hal itu didasari karena mereka ingin melakukan rekaman di studio terkenal yang berstandar internasional yang sarat akan kenangan dan pengalaman dari grup band mancanegara lainnya. Rencana J-Rocks akan rekaman pada 10 Oktober mendatang. Abbey Road Studios merupakan salah satu studio paling tua di dunia, yang berdiri pada 1931. Dan grup band kelas dunia pernah mencicipi studio yang didirikan oleh EMI tersebut, seperti Spice Girls, Pink Floyd, U2, Green Day, Oasis, Plácido Domingo.

Selasa, 06 Januari 2009

Ponsel Baru dari Nokia

Nokia baru saja menambah jajaran XpressMusic-nya dengan memperkenalkan Nokia 5800 XpressMusic sebagai ponsel XpressMusic seri ke sembilan. Pada ponsel terbarunya ini, Nokia mengedepankan fitur layar sentuh berukuran 3,2 inci dan Nokia Contacts Bar, sebuah fitur yang mirip dengan feed RSS digital.   "Dengan mengadopsi teknologi layar sentuh pada S60, sistem operasi terkemuka untuk ponsel pintar, kami benar-benar menambah nilai pada 5800 XpressMusic, seperti Contacts Bar, Media Bar, dan shortcut ke sejumlah aplikasi," kata Goh Doh Hau, Head To Go Market Nokia Indonesia, di sela-sela peluncuran Nokia 5800 XpressMusic di Jakarta, Kamis 27 November 2008.   Media Bar merupakan menu drag and drop yang menyediakan akses langsung ke musik dan hiburan, termasuk lagu, video, dan foto. Tak hanya itu, fitur ini juga menyediakan link langsung ke Web dan situs sharing online.   Sementara Contacts Bar memungkinkan konsumen untuk menandai empat kontak favorit di layar mereka. Dan, melalui satu sentuhan, pengguna dapat melihat sejarah pesan teks, e-mail, catatan ponsel, foto, dan update blog.   Di samping itu, memperkuat karakter ponsel musiknya, Nokia juga membenamkan graphic equalizer, disertai peranti keras memori 8GB dengan kapasitas maksimal 6.000 lagu berformat MP3, M4A, WMA, AAC and eAAC+.   "Tak hanya itu, user juga dapat menikmati musik hingga 10 jam lamanya," ucap Goh.   Sedangkan untuk konektivitas, selain mendukung konektivitas 3.5G, vendor yang masih menguasai 38 persen pangsa pasar ponsel di dunia itu juga mengadopsi Bluetooth dan konektor USB 2.0. Sayangnya, ponsel yang digelontorkan dua versi, untuk jaringan GSM dan CDMA ini, tidak dilengkapi fitur Wi-Fi.   Perlu diketahui, pangsa pasar Nokia secara global menurun dua persen, dari 40 persen pada kuartal tiga 2007, menjadi 38 persen pada periode yang sama tahun ini. Tetapi, Regina Hutama, Corporate Comunication Manager Nokia Indonesia berkilah hal tersebut biasa saja.   "Hanya sekedar penyesuaian pasar (market adjustment). Kami tetap optimistis sambut 2009 mendatang," ucapnya di tempat yang sama.

Anak - anak Belajar di Bawah Pohon

PEKANBARU, JUMAT--Anak-anak suku Sakai yang bermukim di Dusun Bukit Keramat, Desa Minas Asal, Kecamatan Minas Barat, Kabupaten Siak, Riau, terpaksa belajar di bawah pohon sawit karena kondisi sekolah mereka tidak memadai. "Ruangan sekolah tidak cukup menampung siswa sehingga mereka terpaksa belajar di bawah pohon sawit," ujar seorang guru SD Marginal Minas Don Hefrimon kepada Antara di Pekanbaru, Rabu. Ia bersama rekannya Afrizal dan Ketua RT 05 Minas Asal Khaidir mendatangi Kantor Perum LKBN ANTARA Biro Riau di Pekanbaru untuk menyampaikan keinginan warga asli Riau itu memiliki gedung sekolah baru. "Kami tidak tahu mau mengadu kemana. Kasihan anak-anak tidak ada tempat sekolah yang layak. Dulu kami dijanji pemerintah akan membangun gedung sekolah baru tapi sampai sekarang tidak juga ada," katanya. Menurut Don, di perkampungan suku asli itu terdapat sebuah sekolah darurat yang dibangun masyarakat secara swadaya. Bangunannya amat sederhana, berlantai tanah beratap daun rumbia tanpa dinding. Namun bangunan seluas 5x6 meter yang terbagi atas dua ruangan itu pada Oktober 2007, sehari sebelum bulan puasa, rubuh diterpa angin kencang. Sekolah sederhana itu kemudian dibangun lagi dengan bantuan dana dari H. Wan Abu Bakar yang ketika itu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Riau, saat ia datang ke lokasi tersebut pada bulan puasa 2007. "Dana dari Pak Wan kami gunakan bangun sekolah baru walau amat sederhana, tapi bisalah sekolah kami berdinding kayu dan tahan tiupan angin," kata Don. Menurut dia, saat ini terdapat 68 siswa yang belajar di kelas satu sampai kelas lima. Karena sekolah darurat itu hanya memiliki dua ruangan, jam belajar anak-anak tiap kelas terpaksa digilir. Kelas satu sampai kelas tiga belajar dari pukul 07.30 hingga 11.00 WIB dan selanjutnya untuk anak kelas empat dan lima mulai pukul 11.00 hingga pukul 14.00 WIB. Don yang merupakan guru yang merintis sekolah swadaya itu mengatakan, walau masuk pada siang hari tapi anak-anak kelas empat dan lima tetap datang pagi hari karena jarak tempat tinggal mereka ada juga yang jauh dari lokasi sekolah. Akibatnya, lanjut dia, anak-anak yang menunggu sejak pagi hingga siang untuk belajar menjadi tak bersemangat karena mereka keburu lapar saat akan mulai pelajaran pada siang hari. "Maklum saja, di sekolah kami tidak ada kantin ataupun orang yang berjualan, jadi anak-anak kelaparan saat akan mulai belajar pada siang hari," kata Don. Itu sebabnya, lanjut dia, para guru yang mengajar terpaksa memanfaatkan lokasi sekitar sekolah untuk mengajar anak-anak meski di bawah pohon sawit. "Akhirnya proses belajar anak-anak kelas tinggi terpaksa dilakukan pada pagi hari hingga berakhir pada siang hari di sela-sela pepohonan sawit," katanya. Sekolah tempat ia mengajar sejak dibangun lima tahun lalu kemudian dijadikan SD Marginal yang dibina Dinas Pendidikan Riau dan merupakan kelas jauh dari SDN 011 Minas Barat. Sementara itu, Ketua RT 05 Minas Asal Khaidir mengemukakan, pada 2007 sebuah gedung sekolah baru dijanjikan dibangun di perkampungan suku asli Riau itu namun hingga kini tidak terwujud sedangkan masyarakat telah menyediakan lahan bangunan sekolah. "Kami masyarakat Sakai ini selalu ’makan janji’. Kami ingin anak-anak kami belajar mendapatkan ilmu agar mereka pandai baca tulis. Cukup kami orang tua yang bodoh jangan lagi anak-anak," ujar Khaidir yang juga tokoh masyarakat Sakai Minas Asal. Dusun Minas Asal merupakan perkampungan pertama masyarakat Sakai. Di dusun tersebut selain terdapat sungai Minas sebagai bukti sejarah keberadaan mereka juga makam-makam tua suku Sakai. Perkampungan masyarakat Sakai ini (sekitar 90 kilometer arah utara Pekanbaru) dikelilingi perusahaan besar dan berada di tengah Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi serta lokasi pertambangan minyak PT Chevron Pasific Indonesia. Untuk mencapai perkampungan masyarakat yang masih terkebelakang ini dapat ditempuh melalui jalan lintas Minas-Duri di kilometer 36. Jalan masuk menuju dusun Minas Asal disamping tugu pompa minyak bersejarah Minas. Dengan menyusuri jalan tanah yang buruk sejauh 35 kilometer dari jalan lintas Minas, perkampungan dengan rumah panggung khas suku Sakai dapat ditemukan. Sekitar 300 kepala keluarga Sakai di daerah itu mengantungkan hidup sebagai buruh tani.

Minggu, 21 Desember 2008

Revolusi Terbaru Teknologi Laptop

TEMPO Interaktif, : Pernah menonton film melalui televisi definisi tinggi, kemudian membandingkan tampilan gambarnya dengan tampilan pada laptop? Memutar film dengan bantuan pemutar video dan televisi definisi tinggi tentu lebih memuaskan ketimbang memainkannya di laptop.  Gambar yang dihasilkan pemutar video dan televisi definisi tinggi lebih cerah dan jernih. Perbedaan dan detail warnanya lebih kontras. Gambar dari frame ke frame pun tidak terputus-putus seperti yang sering terjadi jika kita menyaksikannya di monitor laptop. Mungkinkah menikmati film di laptop layaknya menonton dengan bantuan pemutar video definisi tinggi? Tentu saja. Dengan laptop atau notebook berbasis Prosesor Intel Centrino 2 atau Intel Centrino 2 With vPro, hal itu bisa terwujud. Intel Centrino 2 dan Intel Centrino 2 With vPro adalah platform prosesor terbaru keluaran Intel. Kedua produk yang sebelumnya dikenal bernama sandi Montevina ini resmi diluncurkan di Indonesia pada Rabu pekan lalu. Menurut pihak Intel, teknologi Intel Centrino 2 dan Intel Centrino 2 With vPro akan meningkatkan performa fitur-fitur utama laptop, termasuk semua fitur multimedia atau home entertainment, mulai dari film definisi tinggi, foto, sampai games. Intel mengklaim, kinerja dan daya tahan baterai laptop bakal meningkat dengan menggunakan produk termutakhir mereka ini. Kedua prosesor ini menggabungkan komponen berteknologi terbaru dari Intel, antara lain lima prosesor Intel Core 2 Duo dengan teknologi proses 45 Nanometer, chipset terbaru Mobile Intel 45 Express, Intel WiFi Link seri 5000, serta koneksi jaringan Gigabit Intel 82567. Prosesor Intel Core 2 Duo dengan teknologi proses 45 Nanometer memiliki kinerja inti ganda namun efisien dalam penggunaan energinya. Menurut Country Manager Intel Indonesia, Budi Wahyu Jati, jika performa meningkat, biasanya penggunaan energi juga lebih besar. "Tapi dengan Intel Centrino 2, di saat performa meningkat, penggunaan baterai justru lebih hemat," ujarnya. Dari rata-rata kebutuhan 35 watt, dengan Intel Centrino 2, kebutuhannya turun jadi 25 watt. "Baterai laptop cukup diisi ulang sekali sehari," Budi menambahkan. Selain hemat energi (masuk dalam kategori Energy Star atau ramah lingkungan), Prosesor Intel Centrino 2 juga memakai teknologi Green Computing sejak awal. Pembuatannya tidak menggunakan timbal dan halogen. "Halogen menyebabkan pencemaran udara. Intel Centrino 2 tidak memakai Halogen," tutur Budi. Sementara itu, chipset Mobile Intel 45 Express akan meningkatkan kualitas video secara dramatis, yakni tiga kali lebih baik dibanding kinerja grafis 3D-nya. Chipset ini meningkatkan kinerja compressing video definisi standar hingga lebih dari 80%, dan mencapai 90% untuk video definisi tinggi. Dilengkapi port HDMI, laptop tinggal dikoneksikan ke televisi untuk memutar film-film cakram DVD definisi tinggi. "Tidak usah repot mencari pemutar video definisi tinggi," ujar Budi. Pada acara peluncuran di Cafe X2 Plaza Senayan, Jakarta itu, pihak Intel Indonesia memutar video dan memainkan games dengan laptop berbasis Intel Centrino 2, dan membandingkan tampilan gambarnya dengan tampilan pada laptop berbasis prosesor terdahulu.  Dengan Intel Centrino 2, gambar jauh lebih jernih. Proses streaming video juga lebih cepat. Saat menampilkan game, kualitas grafis yang dihasilkan jauh lebih baik. Misalnya grafis air, di layar tampak lebih sesuai aslinya. Adapun teknologi Intel WiFi Link seri 5000 akan memberi kecepatan dan jangkauan lebih dalam koneksi Wireless-N. Teknologi Intel WiFi Link 5300 adalah WLAN adapter pertama di dunia yang memberi bandwidth jaringan mencapai 450 megabit per detik (Mbps). Sedangkan WiFi Link 5100 memberi bandwidth jaringan hingga 300 Mbps. Menurut Budi, saat meluncurkan Intel Centrino pada 2003 lalu masih sedikit hot spot WiFi yang tersedia. Penjualan desktop PC pun jauh lebih unggul dibanding notebook. Kini di Amerika Serikat, jumlah penjualan notebook melebihi desktop.  "Kita kini melangkah ke teknologi hiburan definisi tinggi, online gaming, broadband wireless kecepatan tinggi, serta pengaturan bisnis yang lebih mudah dan aman," tutur Budi. Semua ini ada di Prosesor Intel Centrino 2. Regional Manager Intel, Sujan Kamran, menyebut produk ini sebagai "revolusi terbaru teknologi laptop"

Sabtu, 20 Desember 2008

Pendidikan Gratis???

Pendidikan Dasar Gratis Sudah Saatnya Diberlakukan SUDAH lebih dari dua puluh tahun, tepatnya sejak tahun 1984, pemerintah mendengungkan kampanye wajib belajar. Melihat pengalaman negara industri baru (new emerging industrialized countries) di Asia Timur, disadari pembangunan suatu bangsa memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai untuk mendukung pembangunan. TERLEBIH lagi, pembangunan masyarakat demokratis mensyaratkan manusia Indonesia yang cerdas. Selain itu, era global abad ke-21, yang antara lain ditandai oleh lahirnya knowledge base society atau masyarakat berbasis pengetahuan, menuntut penguasaan terhadap ilmu pengetahuan. Hanya saja, meskipun sudah jauh-jauh hari mengampanyekan wajib belajar-mulai dari wajib belajar enam tahun hingga sembilan tahun-masih belum jelas apakah Indonesia melaksanakan wajib belajar (compulsory education) atau universal education yang berarti pendidikan dapat dinikmati oleh semua anak di semua tempat. Dua konsep tersebut berbeda dan hal ini jelas tertuang dalam keputusan internasional, yakni Declaration on Education for All di Jomtien, Thailand, tahun 1990, yang menegaskan compulsory education bukan universal education. Wajib belajar terutama berimplikasi terhadap pembebasan biaya pendidikan sebagai bentuk tanggung jawab negara. Di berbagai negara yang mewajibkan warganya menempuh pendidikan dasar sembilan tahun, semua rintangan yang menghalangi anak menempuh pendidikan bermutu dihilangkan. Termasuk dalam hal pendanaan pendidikan. Di China pemerintah menggratiskan pendidikan dasar dan memberikan subsidi bagi siswa yang keluarganya mempunyai masalah ekonomi. Pengalaman negara lain pun hampir serupa. Di India wajib belajar berimplikasi juga pada pembebasan biaya pendidikan dasar. Bahkan, di negara yang baru keluar dari konflik dan kemiskinan masih mencengkeram seperti Kamboja, pendidikan dasar digratiskan dan disertai dengan upaya peningkatan mutu, khususnya dari segi tenaga pendidik. Selain itu, dibutuhkan kekuatan hukum mengikat untuk mengimplementasikan wajib belajar. China, misalnya, membagi hukum wajib belajar sembilan tahun menjadi tiga kategori: perkotaan dan daerah maju, pedesaan, dan daerah miskin perkotaan. Target pencapaiannya berbeda-beda. Sebagai bentuk komitmen terhadap wajib belajar dikeluarkan pula pernyataan pada Januari 1986, yang menyatakan ilegal mempekerjakan anak sebelum selesai wajib belajar sembilan tahun. Negara super power seperti Amerika Serikat dalam masa perang dingin, sekitar tahun 1981, sempat khawatir dengan ketertinggalan pendidikannya sehingga muncullah laporan A Nation at Risk. Laporan tersebut mengatakan bahwa yang menyebabkan ketertinggalan Amerika dalam persaingan global antara lain karena buruknya pendidikan. Dua puluh tahun kemudian, tepatnya tahun 2003, pandangan yang muncul pada tahun 1983 itu perlu dievaluasi. Apakah benar bahwa saat itu AS dalam bahaya dan berisiko? Dengan kemenangan AS dalam perang dingin memang tidak semua laporan itu benar. Namun, pandangan tersebut juga menyajikan kenyataan pahit, yakni dengan status sebagai negara adidaya ternyata masih banyak anak di AS yang drop out dari sekolah. AS kemudian menganggap perlu peraturan dalam melaksanakan wajib belajar sehingga lahir undang-undang yang terkenal dengan sebutan "No Child Left Behind". Dengan undang-undang ini, berbagai jenis pendidikan, mulai dari sekolah yang diadakan oleh keluarga di rumah hingga etnis minoritas, ditanggung negara.

Seminar Sesindo 2008

Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia (sesindo) 2008 merupakan seminar nasional di bidang teknologi informasi dengan tujuan dapat menjadi sarana diskusi dan publikasi hasil penelitian maupun penerapan teknologi yang baru di bidang sistem informasi, teknik informatika, dan bidang-bidang kaitannya. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia 2008 (sesindo2008) diadakan oleh Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Seminar ini diharapkan akan melibatkan banyak pihak mulai dari akademisi sampai praktisi, mulai developer sampai end-user, mulai dari hal yang bersifat teknis sampai yang berkaitan dengan manajerial dan sosial. Interaksi antar perspektif yang berbeda ini (akademisi-praktisi, developer-end-user, dan teknis-manajerial-sosial) diharapkan dapat menjamin relevansi penelitian di bidang teknologi informasi dalam rangka aplikasi teknologi informasi untuk memajukan kesejahteraan manusia. Dengan maksud tersebut, Panitia sesindo2008 mengundang para akademisi dan praktisi untuk menulis makalah. Tujuan dari diadakannya Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia (sesindo) 2008 ini antara lain : Menggali potensi para peneliti dan praktisi di bidang Sistem Informasi baik dari kalangan dosen, mahasiswa, maupun masyarakat umum, khususnya di bidang Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. Menggalang kerjasama antara peneliti dan praktisi dari kalangan dosen, mahasiswa, maupun masyarakat umum, untuk meningkatkan kualitas penelitian sehingga dapat dimanfaatkan secara luas bagi masyarakat. Menyediakan forum dan sarana komunikasi bagi para peneliti dan praktisi dari kalangan dosen, mahasiswa, maupun masyarakat umum, dan memberikan kesempatan untuk mempublikasikan hasil penelitian dan penemuan-penemuan terbarunya.

Senin, 15 Desember 2008

September 12th, 2007 Jepangan bareng Iman “J-Rocks” Salah satu band Indon yang mengusung musik Jepang dan masuk industri musik di tanah air adalah J-Rocks (Jakarta), band yang dihidupi oleh Iman (nyanyi, Gitar), Sony (Lead Guitar), Wima (Bass), dan Anton (Drum) ini, baru saja melansir album terbaru mereka “Spirit”, dan lebih menegaskan eksistensi mereka di kancah musik tanah air. Reporter Harajukja Sabtu 8 September 2007, sempat bertemu dengan J-Rocks dan ngobrol banyak dengan Iman tentang musik J-Rocks bagaimana serunya?, kita langsung saja. Bagaimana kabar mas Iman kok gendut sekarang? Baik-baik saja, yah namanya saja manusia..hehehehe Tentang sejarah J-Rocks Iman adalah leader dari band ini jauh sebelum ada J-Rocks, dia pernah gabung bareng Funky Kopral (sekarang Funkop) di tahun 2001 sebagai gitaris additional tetap, dan saat di Funky Kopral Iman ketemu ama Sony yang kala itu ikotan audisi gitaris yang diadakan Funky Kopral dan ajak punya ajak Sony diajakin Iman buat bikin band aliran Jepangan, sebelumnya Iman telah bareng ma Wima yang emang mereka dah ngeband sedari SMA, dan gayung bersambut Sony pun mau gabung dengan bonus temennya Anton sebagai penggebuk drum set, karena nyari tukang nyanyi gak dapet-dapet maka ya udah lah Iman saja yang tukang nyanyi, maka jadilah sebuah band bernama J-Rockstar pada sekitaran tahun 2003. Aksi J-Rockstar pun berlanjut dengan iseng-iseng ikotan kontes musik Nescafe, dan malah jadi juwaranya, Good Job Dude!!! gak cuman itu saja Aquarius Musikindo tertarik sama mereka dan mengontrak mereka tuk bikin album akhirnya band ini kemudian dikenal dengan nama J-Rocks saja, dan album pertama mereka “Topeng Sahabat” cukup sukses di pasaran dengan hit seperti “Lepaskan Diriku”, “Ceria”, dan “Berharap kau Kembali”. Aliran seperti mereka belum ada kala itu, berarti dengan kemunculan mereka lebih memperkaya khasanah musik Indonesia, wah jadi trendsetter neh. Tentang album kedua J-Rocks “Spirit” Album kedua mereka baru saja lansir bertajuk “Spirit”, makin menegaskan bahwa band ini gak cuman numpang lewat saja, simak saja lagu “Kau Curi Lagi”, lagu ini dimainkan duet bareng Prisa, seorang cewek pendatang baru yang sebentar lagi punya album sendiri, kemudian “Cobalah Kau Mengerti” yang cukup catchy dan easy Listening banget ngepop lagi, atau “Juwita Hati” nah kalau ini lebih ngagetin karena berirama Jazz Blues, tapi yang paling bikin ngeh” adalah lagu “Tersesal”, dalam lagu ini olahan vokalnya berat banget, naik turun dengan suara Falsetto panjang dengan vibrasi di ujung nada, khas lagu Jepang dan Iman sepertinya berhasil membawakannya dengan sangat bagus, dan yang paling unik musiknya beraransemen Rock Opera, dan kebayang kan rumitnya, sederet lagu tadi mengartikan bahwa band ini memang memiliki kemampuan yang lebar, baik dalam beraliran, skill musikalitas maupun komersialitas, well bagi kalian yang belon punya albumnya langsung saja beli gak bakal rugi deh, tapi ingat jangan yang bajakan!!! Tentang musik Jepang Iman adalah seorang pecandu Jepang yang parah, jauh sebelum J-Rocks lahir, atau sejak SMP dia sudah punya konsep ngeband aliran Jepang, dan gak cuman itu saja lagu-lagu di album 1 dan 2 J-Rocks ternyata ada yang sudah diciptakannya di bangku SMP, maksa banget neh bocah? Menurut Iman musik Jepang tidak seperti apa yang orang pandang selama ini dia melihat musik Jepang adalah sesuatu yang sangat luas dimana banyak genre musik tercampur aduk di Jepang sono, dan hanya terpisahkan oleh soal bahasa saja selebihnya musik Jepang adalah sesuatu yang universal bukan yang itu-itu saja (macem Laruku, X-Japan, Ayumi ), makanya di album J-Rocks nuansanya gado-gado gak cuman sempit satu macem musik saja, bener juga lo Man. Tentang musik J-Rocks kedepan Pada album Spirit, lagu-lagunya lebih soft daripada yang pertama disamping mungkin market lebih mudah menerima yang beginian, Iman ngaku kalo itu semua karena “lagi pengen” saja dan mungkin buat album ke 3 kelak J-Rocks bisa saja kembali ngerock abis atau bahkan ganti musik ajeb-ajeb geleng-geleng,tapi yang pasti apapun itu kesemuanya harus berasal dari semangat bermusik yang jujur. Yah kita tunggu saja Fren!!! Tentang mata ngantuk “Ngomong-ngomong gua ngantuk banget neh, tdari adi belon sempet tidur” (sewaktu ditemui Iman mase pake oblong dan sarung), kalau begitu silahkan mas Iman istirohat dulu kan ntar mo manggung, sukses selalu buat J-Rocks nya dan see you on the Spot!! Malamnya jam 11 di stadion Kridosono Jogjakarta J-Rocks pun menggoyang penonton yang rerata anak SMA dengan lagu-lagu mereka dari album 1 dan 2, gak ketinggalan dara manis Prisa yang menghangatkan suasana yang emang dingin amir, apalagi yang kena semprot air pemadam, tetapi kesemuanua show nya bagus n sangat menghibur, sukses selalu buat J-Rocks kita tunggu show selanjutnya di kota Gudeg ini.Redaksi